Sabtu, 27 Maret 2010

BUNGA RAFLESIA

  1. Patma raksasa

Padma raksasa (Rafflesia arnoldii) merupakan tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh di jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan tidak memiliki daun sehingga tidak mampu berfotosintesis. Tumbuhan ini endemik di Pulau Sumatera. terutama bagian selatan (Kota bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan). Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan daerah konservasi utama spesies ini. Jenis ini, bersama-sama dengan anggota genus Rafflesia yang lainnya, terancam statusnya akibat penggundulan hutan yang dahsyat. Di Pulau Jawa tumbuh hanya satu jenis patma parasit, Rafflesia patma. Bunga merupakan parasit tidak berakar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai. Diameter bunga ketika sedang mekar bisa mencapai 1 meter dengan berat sekitar 11 kilogram. Bunga menghisap unsur anorganik dan organik dari tanaman inang Tetrastigma. Satu-satunya bagian yang bisa disebut sebagai "tanaman" adalah jaringan yang tumbuh di tumbuhan merambat Tetrastigma. Bunga mempunyai lima daun mahkota yang mengelilingi bagian yang terlihat seperti mulut gentong. Di dasar bunga terdapat bagian seperti piringan berduri, berisi benang sari atau putik bergantung pada jenis kelamin bunga, jantan atau betina. Hewan penyerbuk adalah lalat yang tertarik dengan bau busuk yang dikeluarkan bunga. Bunga hanya berumur sekitar satu minggu (5-7 hari) dan setelah itu layu dan mati. Presentase pembuahan sangat kecil, karena bunga jantan dan bunga betina sangat jarang bisa mekar bersamaan dalam satu minggu, itu pun kalau ada lalat yang datang membuahi. Rafflesia Rafflesia adalah genus tumbuhan bunga parasit. Ia ditemukan di hutan hujan Indonesia oleh seorang pemandu dari Indonesia yang bekerja untuk Dr. Joseph Arnold tahun 1818, dan dinamai berdasarkan nama Thomas Stamford Raffles, pemimpin ekspedisi itu. Ia terdiri atas kira-kira 27 spesies (termasuk empat yang belum sepenuhnya diketahui cirinya seperti yang dikenali oleh Meijer 1997), semua spesiesnya ditemukan di Asia Tenggara, di semenanjung Malaya, Kalimantan, Sumatra, dan Filipina. Tumbuhan ini tidak memiliki batang, daun ataupun akar yang sesungguhnya. Rafflesia merupakan endoparasit pada tumbuhan merambat dari genus Tetrastigma (famili Vitaceae), menyebarkan haustoriumnya yang mirip akar di dalam jaringan tumbuhan merambat itu. Satu-satunya bagian tumbuhan Rafflesia yang dapat dilihat di luar tumbuhan inangnya adalah bunga bermahkota lima. Pada beberapa spesies, seperti Rafflesia arnoldii, diameter bunganya mungkin lebih dari 100 cm, dan beratnya hingga 10 kg. Bahkan spesies terkecil, Rafflesia manillana, bunganya berdiameter 20 cm. Bunganya tampak dan berbau seperti daging yang membusuk, karena itulah ia disebut "bunga bangkai" atau "bunga daging". Bau bunganya yang tidak enak menarik serangga seperti lalat dan kumbang kotoran, yang membawa serbuk sari dari bunga jantan ke bunga betina. Sedikit yang diketahui mengenai penyebaran bijinya. Namun, tupai dan mamalia hutan lainnya ternyata memakan buahnya dan menyebarkan biji-bijinya. Rafflesia adalah bunga resmi negara Indonesia, begitu pula provinsi Surat Thani, Thailand. Nama "bunga bangkai" yang dipakai untuk Rafflesia membingungkan karena nama umum ini juga digunakan untuk menyebut Amorphophallus titanum (suweg raksasa/batang krebuit) dari famili Araceae. Terlebih lagi, karena Amorphophallus mempunyai perbungaan tak bercabang terbesar di dunia, ia kadang-kadang secara salah kaprah dianggap sebagai bunga terbesar di dunia. Baik Rafflesia maupun Amorphophallus adalah tumbuhan bunga, namun hubungan kekerabatan mereka jauh. Rafflesia arnoldii mempunyai bunga tunggal terbesar di dunia dari seluruh tumbuhan berbunga, setidaknya bila orang menilai dari beratnya. Amorphophallus titanum mempunyai perbungaan tak bercabang terbesar, sementara palem Talipot (Corypha umbraculifera) memiliki perbungaan bercabang terbesar, terdiri atas ribuan bunga; tumbuhan ini monokarpik, yang artinya tiap individu mati setelah berbunga.http//:www.g-zit.blogspot.com

Selain Bunga Ralesia, di Kota bengkulu juga ada tempat pariwisata yang lain :
»»  read more

Kamis, 25 Maret 2010

Rumah Pengasingan Bung Karno



Sungguh tiada dapat dipungkiri bahwa kharisma, ketauladanan dan kematangan jiwa sebagai seorang pemimpin besar yang terdapat pada diri Ir. Soekarno – Sang Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia – merupakan hasil dari rangkaian proses yang penuh dengan pahit getirnya perjuangan. Seluruh romantika itu seolah harus beliau alami sebagai prasyarat untuk mengambiltuahuntuk mengayomi seluruh rasa dan gelora Bangsa Indonesia yang akan dipimpinnya di kemudian hari. Lembaran-lembaran kehidupan telahmengasah’, ‘mengasihdanmengasuhbeliau hingga akhirnya muncul dari inti bumi, menjadimutiara pertiwi’ yang menyinari perjuangan bangsa dengan hati dan jiwa yang tetap membumi.
Salah satu lembar penitistuahkepemimpinan itu adalah perjalanan pengasingan ‘Sang Maestro’ di Bengkulu. Dengan tendensi untuk membuat perjuangan beliau mati, penjajah Kolonial Belanda mengirim Ir. Soekarno ke Bumi Raflesia yang saat itu sangat terpencil dan merupakan wilayah ex-kolonialisme Inggris yang ditukar guling oleh Belanda dengan pulau kecil Singapura di Selat Malaka.
Namun siapa nyana, ternyata di tempat ini justru beliau menerimawangsit keagungan’-nya sebagaikusumabangsa. Hari-hari di pengasingan ternyata bukan lah hari-hari yang kelam dan sia-sia. Namun justru menjadi hari-hari yang membuat beliau mendapatkan banyakmukjizat’. Dari bumiBengkulenini Sang Proklamator mendapatkan titisan Pemimpin Besar Nusantara yang disegani oleh seluruh penjuru dunia. Konon, berbagai spirit pusaka dari Bengkulu selalu menjadi bagian penting dalam kepemimpinan beliau.
Lebih dari itu, kepemimpinan ’Sang Bapak Bangsa Indonesia Sepanjang Masaini seolah tiada dapat dipisahkan dari kesempurnaan yang begitu indah dari keteduhan sekeping hati seorang Putri Bengkulu, Fatmawati. Kehangatan jiwa seorang Fatmawati menjadi penyempurna segala kebahagiaan dan penghapus segala keluh ’Sang Pemimpindalam meretas bulir demi bulir keringat perjuangan kemerdekaan bangsa.
Dalam segala kesederhanaannya, ’Sang Bunga Pertiwitampil menjadisandaran hatikebanggaan sang suami; menjadi ibu yang mengayomi seluruh anak negeri. Perjuangan merebut kemerdekaan yang ditasbihkan dengan pernyataanProklamasi Kemerdekaanoleh Sang Proklamator disempurnakan dengan begitu indah oleh ’Bu Fat’ dengan lentik jari mungilnya yang halus kuning langsat merangkai lembaran kainMerah Putih’ – Bendera Pusaka. Amanah rakyat sebagai Presiden Pertama RI yang harus diemban ’Bung Karnodisempurnakan dengan begitu tulus dan bersahaja oleh Fatmawati sebagai Ibu Negara pertama Indonesia.
Kisah pahit getir perjuangan di pengasingan, keteguhan hati, spirit kejuangan, kebersamaan dengan rakyat, hingga kisah romantisme sebagaimana dituturkan diatas terekam dengan begitu lengkap, nyata dan terpelihara dengan baik di sebuah rumah di Jalan SoekarnoHatta, Kelurahan Anggut Atas Kota Bengkulu. Rumah yang didiami oleh Ir. Soekarno semasa pengasingannya di Bengkulu Tahun 1938 s/d 1942.
Rumah kediaman ini menjadi situs sejarah yang sangat penting bagi Bangsa Indonesia saat ini. Oleh karenanya untuk kepentingan pengembangan dan pemeliharaan kelangsungan aset sejarah, situs ini berikut areal di sekitarnya telah direvitalisasi menjadi Kawasan Persada Bung Karno. Dengan ini diharapkan seluruhanak negeridan pengunjung dapat memahami betapa Bengkulu memegang peranan yang sangat penting bagi lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Datanglah ke Bengkulu, dan rasakan betapa bangganya menjadi Bangsa Indonesia.

Merdeka.....
»»  read more

Benteng Malborough Bengkulu

Benteng Malborough Bengkulu


Fort Marlborough adalah sebuah bangunan benteng pertahanan yang terletak di pesisir pantai Tapak Paderi - Kota Bengkulu. Benteng ini dibangun oleh kolonial Inggris pada tahun 1914 – 1719 dibawah pimpinan Gubernur Jendral Josef Colin semasa pendudukan mereka di Wilayah Bengkulu. Benteng Marlborough adalah benteng terbesar yang pernah dibangun oleh Bangsa Inggris semasa kolonialismenya di Asia Tenggara. Konstruksi bangunan benteng Fort Marlborough ini memang sangat kental dengan corak arsitektur Inggris Abad ke-20 yang ‘megah’ dan ‘mapan’. Bentuk keseluruhan komplek bangunan benteng yang menyerupai penampang tubuh ‘kura-kura’ sangat mengesankan kekuatan dan kemegahan. Detail-detail bangunan yang European Taste menanamkan kesan keberadaan bangsa yang besar dan berjaya pada masa itu. Dari berbagai peninggalan yang masih terdapat di dalam bangunan benteng dapat pula diketahui bahwa pada masanya bangunan ini juga berfungsi sebagai pusat berbagai kegiatan termasuk perkantoran, bahkan penjara. Berbagai catatan sejarah pernah terjadi di Fort Marlborough ini, diantaranya tentang berbagai kejadian dalam kehidupan bangsa Inggris di Bengkulu saat itu, beberapa pesta perkawinan diantara mereka, berbagai kisah perniagaan rempah-rempah, peperangan-peperangan yang terjadi, hingga kisah gugurnya Hamilton, gugurnya Thomas Parr dan penundukan / penguasaan benteng ini selama lebih kurang enam bulan oleh perlawanan Tobo Bengkulu dengan Rajo Lelo-nya. Dalam usia yang sudah mencapai tiga abad, nilai bangunan ini tentu lebih dari sekedar bangunan bersejarah yang berada di Bumi Bengkulu ini. Tetapi Fort Marlborough juga merupakan ‘prasasti’ yang mengisahkan tentang jalinan interaksi dua bangsa yang berbeda, yaitu bangsa Inggris dan bangsa Melayu Bengkulu’. Fort Marlborough bagaikan ‘permata sejarah’ yang menyatukan kenangan manis dari dua bangsa yang berbeda dalam sebuah untaian kalung ‘kehormatan peradaban’-nya masing-masing. Fort Marlborough adalah situs yang tiada boleh dilewatkan ketika wisatawan mengunjungi Bengkulu
»»  read more

Rabu, 24 Maret 2010

Bengkulu Utara


Lambang Kabupaten Bengkulu Utara
-
Peta lokasi Kabupaten Bengkulu Utara
Koordinat : -
Motto -
Semboyan -
Slogan pariwisata '
Julukan
Demonim '
Provinsi Bengkulu
Ibu kota Arga Makmur
Luas 9.585,24 km²
Penduduk
· Jumlah 230.000 jiwa
· Kepadatan jiwa/km²
Pembagian administratif
· Kecamatan
· Desa/kelurahan





Kabupaten Bengkulu Utara


Bengkulu Utara adalah sebuah kabupaten di provinsi Bengkulu, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 9.585,24 km² dan populasi 23.000 jiwa (setelah pemekaran kabupaten Bengkulu Tengah). Ibu kotanya ialah Arga Makmur. Wilayah Bengkulu Utara yang mencakup Pulau Enggano merupakan kabupaten paling luas di provinsi Bengkulu.

Sumber daya alam

Tanah Bengkulu Utara subur dan cocok untuk perkebunan. Kelapa sawit, kakao, karet, dan kopi adalah andalan kabupaten ini, selain pernah menjadi tempat pendulangan emas oleh bangsa Inggris mendulang emas dan hingga kini masih didulang secara tradisional. Komoditas kayu gelondongan dan rotan juga dihasilkan di sini.



Penduduk

Pribumi daerah kabupaten Bengkulu Utara adalah suku Rejang. Suku bangsa pendatang adalah Jawa, Bali, Minang, Sunda, dan Batak. Program transmigrasi rutin diberlakukan sejak Gunung Agung di Bali meletus pada tahun 1963.

Pariwisata

Bengkulu Utara memiliki banyak tempat wisata alam dan budaya, di antaranya Tapak Balai di Palik, Batu Layang, Pantai Kota Agung, Sungai Suci, Makam Panglima Ratu Samban, Tebing Kaning, Sawah Kemumu, dan Palak Siring, yang merupakan salah satu habitat bunga Rafflesia.



»»  read more

Lambang Bengkulu

»»  read more

Sedikit Cerita Tentang Kota BENGKULU

Asal-usul Nama

Bengkulu berasal dari bahasa Melayu-Jawi kata bang yang berarti pesisir kemudian terjadi pegeseran pengucapan berubah menjadi beng dan kulon berarti barat menjadi kulu

Sejarah

Di wilayah Bengkulu sekarang pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Di bawah Kesultanan Banten, mereka menjadi vazal.

Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada dibawah kekuasaan Kerajaan Inderapura semenjak abad ke-17.

British East India Company (EIC) sejak 1685 mendirikan pusat perdagangan lada Bencoolen dan kemudian gudang penyimpanan di tempat yang sekarang menjadi Kota Bengkulu. Saat itu, ekspedisi EIC dipimpin oleh Ralph Ord dan William Cowley untuk mencari pengganti pusat perdagangan lada setelah Pelabuhan Banten jatuh ke tangan VOC, dan EIC dilarang berdagang di sana. Traktat dengan Kerajaan Selebar pada tanggal 12 Juli 1685 mengizinkan Inggris untuk mendirikan benteng dan berbagai gedung perdagangan. Benteng York didirikan tahun 1685 di sekitar muara Sungai Serut.

Sejak 1713, dibangun benteng Marlborough (selesai 1719) yang hingga sekarang masih tegak berdiri. Namun demikian, perusahaan ini lama kelamaan menyadari tempat itu tidak menguntungkan karena tidak bisa menghasilkan lada dalam jumlah mencukupi.

Sejak dilaksanakannya Perjanjian London pada tahun 1824, Bengkulu diserahkan ke Belanda, dengan imbalan sekaligus penegasan atas kepemilikan Tumasik/MalakaSingapura dan Pulau Belitung). Sejak perjanjian itu Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda.

Penemuan deposit emas di daerah Rejang Lebong pada paruh kedua abad ke-19 menjadikan tempat itu sebagai pusat penambangan emas hingga abad ke-20. Saat ini, kegiatan penambangan komersial telah dihentikan semenjak habisnya deposit.

Pada tahun 1930-an, Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktivis pendukung kemerdekaan, termasuk Sukarno. Di masa inilah Sukarno berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi isterinya.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Bengkulu menjadi keresidenan dalam provinsi Sumatera Selatan. Baru sejak tanggal 18 November 1968 ditingkatkan statusnya menjadi provinsi ke-26 (termuda sebelum Timor Timur).

Wisata Alam & Budaya

WISATA ALAM


1. Pantai Panjang

Lokasi pantai Panjang sekitar 3 km dari kota Bengkulu. Sekitar 7 km panjang pantai dengan 50m lebar dari jalan raya. Banyak transportasi umum yang menuju ataupun pergi dari pantai Panjang. Pohon Cemara yang rindang menghiasi sepanjang pantai. Hotel dan restoran juga banyak terdapat disana. Pantai ini juga memiliki fasilitas area parkir, kolam renang, cottage, dan lainnya yang mendukung wisata disana.

2. Pantai Pasir Putih

Pantai ini terletak dekat pelabuhan samudra Pulau Baii. Jarak sekitar 19 km dari pusat koa Bengkulu. Kondisi jalan menuju kesana sangat baik. Tempat ini dapat dicapai dengan kendaraan roda empat jenis apapun. Kondisi pantai sangat bersih dengan pasir pantainya yang putih dan pohon cemara yang tumbuh disekitarnya.

3. Pulau Tikus

Pulau ini terdiri dari satu pulau induk dan beberapa pulau-pulau kecil lainnya yang mengitari dan dengan karang-karang yang indah. Pulau tikus sangat cocok untuk wisata laut. Pulau ini dapat dicapai sekitar 1 jam dari kota Bengkulu dengan menggunakan kapal boat.

4. Danau Dendam Tak Sudah

Danau ini dikelilingi oleh perbukitan kecil, dengan bukit barisan sebagai latar belakangnya. Jaraknya sekitar 8 km dari pusat kota Bengkulu. Anggrek air Vanda Hookeriana tumbuh sepanjang danau. Ketika musim bunga anggrek tersebut membuat danau menjadi indah dan lebih sejuk.

5. Tapak Padri dan Pantai Jakat

Terletak sangat dekat dengan benteng marlborough dengan pemandangan laut yang indah. Tapak Padri dataran yang cukup tinggi sehingga kita dapat melihat matahari terbenam. Masyarakat sering berkunjung ketempat ini pada sorehari untuk melihat sunset.

6. Taman Hutan Hujan Tropis (Tahura)

Lokasinya sekitar 16 km dari pusat kota Bengkulu yang dapat dicapai oleh berbagai jenis kendaraan roda empat. Tempat ini biasanya digunakan sebagai tempat untuk area observasi dan temopat kemah dengan keadaan alam yang indah.


OBYEK WISATA KEBUDAYAAN BENGKULU


1. Benteng Marlborough

Benteng Marlborough dibangun oleh perusahaan india timur dibawah kepemimpinan gubernur Joseph Callet. The fort constitutes the strong fort Benteng Marlborough berdiri mengahadap selatan, dan memiliki luas 44,100 meter persegi. Benteng ini mempunyai bentuk bangunan abad 18, menyerupai kura-kura. Pintu utamanya dikelilingi parit yang luas dan dapat dilalui oleh jembatan. Menurut masyarakat sekiotar di benteng itu juga terdapat pintu keluar bawah tanah yang dulu digunakan pada waktu perang.

2. Rumah Pengasingan Bung Karno

Pada jaman koloni Belanda(1939-1942), Soekarno (Yang kemudian menjadi Presiden RI yang pertama) pernah diasingkan di Bengkulu. Selama dalam pengasingan Soekarno tinggal di rumah yang beralamat di Anggut Atas dan sekarang dikenal dengan jalan Soekarno-Hatta. Beberapa peralatan, sepeda, perpustakaan buku-buku, dan yang lainnya yang pernah dimiliki oleh soekarno disimpan didalam rumah ini. Selama tinggal di Bengkulu, Soekarno mendesain masjid, yang sekarang dikenal dengan Masjid Jamik (Jamik Mosque).

3. Parr and Hamilton Monuments

Parr Monuments terletak di depan Pasar Barukoto diseberang benteng Marlborough, sedangkan Hamilton Monuments terletak di Jalan Soekarno-Hatta. Monument ini dibangun oleh Inggris untuk memperingati kekalahan mereka di Bengkulu.

4. Museum Propinsi Bengkulu

Museum Bengkulu terletak di bagian selatan dari jalan utama kota Bengkulu, yaitu di jalan Pembangunan. Disini kita dapat melihat berbagai macam benda benda bersejarah. dan juga baju batik buatan Bengkulu yang dinamakan kain Besurek.

5. Rejang Lebong

Air Panas dan Air Terjun Suban. Terletak 6 km dari Curup yang dihubungkan oleh jalan aspal. dan terdapat air panas serta dua air terjun. oleh pemerintah dibangun berbagai macam fasilitas umum untuk menunjang pariwisata di sana.

6. Danau Pematang

Terletak 16 km dari Curup dan dapat dicapai dengan mudah dengan transportasi umum. Danau ini dikelilingi oleh perbukitan. Bukit Kabal Terletak 19 km dari Curup dengan jalan aspal yang menghubungkannya. Dengan tinggi sekitar 1,936 m diatas permukaan laut dengan keindahan alam yang menakjubkan.

7. Danau Tes

Terletak 51 km dari Curup di Kecamatan Lebong Selatan, Danau ini adalah danu terbesar di propinsi Bengkulu dengan jarak 3 km. dan digunakan juga sebagai pembangkit listrik tenaga air. Tempat ini juga biasanya sebagai tempat peristirahatan bagi turis untuk melihat panorama yang indah dan matahari terbenam.

8. Kolam Renang Tabarena

Terletak 4 km dari Curup yang dihubungkan oleh jalan aspal. Tabarena adalah kolam renang alam yang berada di sungai dengan airnya yang bersih dan dingin.

9. Air Terjun Kepala Curup

Terletak 29 km dari Curup dengan tinggi 100m. Dengan airnya yang segar dan sering dikunjungi oleh wisatawan.

10. Sungai Air Putih

Terletak di Tambang Sawah, sekitar 15 km dari Muara Aman atau 80 km dari Curup. Sungainya terdiri dari air panas dan air dingin.

11. Makam Sentot Alibasyah Terletak di Desa Bajak, Kecamatan Teluk Segara, Bengkulu.Sentot Alibasyah merupakan salah satu Panglima P.Dipenegoro yang dikirim ke Bonjol waktu perang Padri


OBYEK WISATA SPESIAL DI BENGKULU


1. Bunga Raflessia Arnoldy

Semasa Pemerintahan Inggris, Bunga ini ditemukan pertamakali oleh Sir Thomas Raffles dan Dr. Arnoldy di Dusun Lubuk Tapi pada tahun 1818. Bunga ini adalah bunga terbesar di dunia dengan diameter 100 cm. Bunga ini membutuhkan 6 sampai 8 bulan untuk tumbuh dan 15 hari setelah itu untuk berbunga. Keunikan dari bunga ini adalah tidak adanya akar, daun dan batang.Tumbuhan ini termasuk parasit kerena tidak adanya Klorofil dan haustoria. Bunga ini dapat ditemukan di : Taba Penanjung I dan III, 40 km dari kota Bengkulu. Pagar Gunung village I, II, dan III in Sub-bagian Kepahiyang. Talang Ulu, Curup, Rejang Lebong. Air panas Suban, Curup, Rejang Lebong. Taba Rena, Curup, Rejang Lebong. Dusun Lubuk Tapi, Bengkulu Selatan. Desa Talang Tais, Padang Guci, Bengkulu Selatan.

2. Bunga Kibut (Amorphopalus Titanuum)

Bunga ini sangat menarik dan cantik. Tidak memiliki batang dengan tetapi memiliki bunga yang tinggi sekitar 3 m dan kuat. Bunga ini tumbuh di sekitar Rejang Lebong mengelilingi Kepahiang, Bengkulu Utara, and Bengkulu Selatan.

3. Anggrek air Vanda Hookeriana

Berdasarkan ahli tanaman yang datang ke Bengkulu, anggrek air inihjanya terdapat di Danau Dendam Tak Sudah yang terletak sekitar 5 km dari kota Bengkulu. Beberapa macam anggrek liar dan alami lainnya dapat pula ditemukan di propinsi Bengkulu.

4. Berbagai macam kekayaan hutan yang dapat ditemukan di Bengkulu seperti Kayu Medang, Meranti, Rattan, Damar. Tanaman lainnya yang dibudidayakan oleh masyarakat adalah Minyak sawit, getah karet, kopi, durians, jeruk, sayuran ,dan lainnya.

5. Fauna : Beberapa macam hewan seperti macan, kijang, gajah, monyet, rangkong adalah hewan yang menempati hutan di propinsi Bengkulu.

6. Upacara Tabot

Tabot adalah upacara tradisional tentang kepahlawanan Hasan dan Husen, Mereka Mati dalam peperangan melawan orang-orang Yazid. Perayaan pertama kali dilaksanakan oleh Syeh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo pada tahun 1685. Syeh Burhanuddin (Imam Senggolo) Menikah dengan wanita Bengkulu kemudian anak mereka, cucu mereka dan keturunan mereka disebut sebagai keluarga Tabot. upacara ini dilaksanakan dari 1 sampai 10 muharram (berdasar kalendar islam)setiap tahun.

7. Upacara Lainnya yang mengiringi Tabot

Upacara Mengambil Tanah, dilakukan dari 1 sampai 4 Muharram. Duduk Penjah, 5 Muharram. Menjara, 5 sampai 6 of Muharram. Anak Jari-Jari dan Sorban, 7 sampai 8 Muharram. Arak Gedang, 9 Muharram. Pembuangan Tabot, 10 Muharram.

8. Taman Laut

Taman ini terletak sekitar pulau Enggano.

9. Taman Nasional

Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Terletak di Kecamatan Seblat sekitar 100 km dari kota Bengkulu. Taman Nasional lainnya terletak di Selatan Kaur, 80 km dari Manna. Taman ini merupakan bagian dari Taman Nasional Sumatera Selatan(TNSS I). Berbagai m,acam hewan dapat dijumpai di sana.

10. Taman Berburu

Gunung Nanu'ua, hutan yang masih alami yang terletak di pulau Enggano.Hewan yang dapat diburu adalah : banteng liar, bore (babi liar), kijang, monyet, dan beberapa lainnya. Semidang Bukit Kaba, terletak di Taba Penanjung dengan luas area 15,300 ha.

11. Elephant Training Center (ETC) di Seblat

Terletak di sebelah sungai Seblat, Putri Hijau, Bengkulu utara. Tempat latihan ini adalah salah satu dari tempat latihan yang ada di Indonesia(Way Kambas ETC, Lampung; Lhokseumawe ETC, Aceh; Sebangau ETC, Riau; Sebokor ETC, Sumatera Selatan). Untuk mencapai kesini dapat menggunakan kendaraan roda empat. terletak 132 km dari Bengkulu atau sekitar 3 jam perjalanan. Kita dapat melalui : Simpang Air Muring ke Desa Suka Maju, kemudian berjalan kaki sekitar 5 km. Dan Simpang Desa, Kota Bani, Suka Merindu, dan Suka Baru. Sayang sekali, jalur ini tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.

Daftar Kabupaten

No.

Kabupaten/Kota

Ibu kota

1

Kabupaten Bengkulu Selatan

Kota Manna

2

Kabupaten Bengkulu Tengah

Karang Tinggi

3

Kabupaten Bengkulu Utara

Arga Makmur

4

Kabupaten Kaur

Bintuhan - Kaur Selatan

5

Kabupaten Kepahiang

Kepahiang

6

Kabupaten Lebong

Muara Aman

7

Kabupaten Mukomuko

Mukomuko

8

Kabupaten Rejang Lebong

Curup

9

Kabupaten Seluma

Tais

10

Kota Bengkulu

-

Daftar gubernur

No.

Foto

Nama

Dari

Sampai

Keterangan

1.


Ali Amin

1968

1974


2.


Abdul Chalik

1974

1979


3.


Suprapto

1979

1989


4.


H. A. Razie Yahya

1989

1994


5.


Adjis Ahmad

1994

1999


6.


Hasan Zen

1999

29 November 2005


7.


Agusrin Maryono Najamuddin

29 November 2005

sekarang


Pulau Enggano

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Koordinat: 5°31′13″LS,102°16′0″BT

Letak Pulau Enggano

Peta Pulau Enggano

Pulau Enggano adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di samudra Hindia dan berbatasan dengan negara India. Pulau Enggano ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, dan merupakan satu kecamatan. Pulau ini berada di sebelah barat daya dari kota Bengkulu dengan koordinat 5° 31′ 13″ LS, 102° 16′ 0″ BT.

Laporan pertama mengenai pulau ini berdasarkan catatan Cornelis de Houtman yang mengunjungi pulau ini tanggal 5 Juni 1596.. Tidak diketahui dari mana de Houtman mengetahui nama pulau ini, yang dalam bahasa Portugis, engano, berarti "kecewa".

Penduduk asli Pulau Enggano adalah suku Enggano, yang terbagi menjadi lima puak asli (penduduk setempat menyebutnya suku). Semuanya berbahasa sama, bahasa Enggano. Suku atau Puak Kauno yang mulai menempati tempat ini pada zaman Belanda (sekitar tahun 1934). Selain Suku Kauno, terdapat Suku Banten (pendatang), dan empat suku lainnya. Penduduk dari pulau dengan luas 40 hektare ini rata-rata hidup dari perkebunan kakao yang hasilnya dijual ke Kota Bengkulu.

Di Enggano terdapat lima Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang terletak di desa Apoho, Banjar Sari, Ka'ana, Meok dan Kayaapu.










Sumatera

Aceh · Sumatera Utara · Sumatera Barat · Bengkulu · Riau · Kepulauan Riau · Jambi · Sumatera Selatan · Lampung · Kepulauan Bangka Belitung

Bendera   Republik IndonesiaBendera RI

Jawa

Jakarta · Jawa Barat · Banten · Jawa Tengah · Yogyakarta · Jawa Timur

Kalimantan

Kalimantan Barat · Kalimantan Tengah · Kalimantan Selatan · Kalimantan Timur

Nusa Tenggara

Bali · Nusa Tenggara Barat · Nusa Tenggara Timur

Sulawesi

Sulawesi Barat · Sulawesi Utara · Sulawesi Tengah · Sulawesi Selatan · Sulawesi Tenggara · Gorontalo

Maluku dan Papua

Maluku · Maluku Utara · Papua Barat · Papua

Lihat pula: Daftar provinsi di Indonesia sepanjang masa · Daftar kabupaten dan kota Indonesia

Bengkulu Utara


Lambang Kabupaten Bengkulu Utara

Motto
-
Semboyan -
Slogan pariwisata '
Julukan

Domanim
'
Provind
Bengkulu
Ibu kota Arga Makmur
Luas 9.585,24 km²
Penduduk
· Jumlah 230.000 jiwa
· Kepadatan jiwa/km²
Pembagian administratif
· Kecamatan
· Desa/kelurahan





Kabupaten Bengkulu Utara


Bengkulu Utara adalah sebuah kabupaten di provinsi Bengkulu, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 9.585,24 km² dan populasi 23.000 jiwa (setelah pemekaran kabupaten Bengkulu Tengah). Ibu kotanya ialah Arga Makmur. Wilayah Bengkulu Utara yang mencakup Pulau Enggano merupakan kabupaten paling luas di provinsi Bengkulu.

Sumber daya alam

Tanah Bengkulu Utara subur dan cocok untuk perkebunan. Kelapa sawit, kakao, karet, dan kopi adalah andalan kabupaten ini, selain pernah menjadi tempat pendulangan emas oleh bangsa Inggris mendulang emas dan hingga kini masih didulang secara tradisional. Komoditas kayu gelondongan dan rotan juga dihasilkan di sini.

Penduduk

Pribumi daerah kabupaten Bengkulu Utara adalah suku Rejang. Suku bangsa pendatang adalah Jawa, Bali, Minang, Sunda, dan Batak. Program transmigrasi rutin diberlakukan sejak Gunung Agung di Bali meletus pada tahun 1963.

Pariwisata

Bengkulu Utara memiliki banyak tempat wisata alam dan budaya, di antaranya Tapak Balai di Palik, Batu Layang, Pantai Kota Agung, Sungai Suci, Makam Panglima Ratu Samban, Tebing Kaning, Sawah Kemumu, dan Palak Siring, yang merupakan salah satu habitat bunga Rafflesia.